Basarnas Resmi Tutup Evakuasi Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, 67 Korban Jiwa Tercatat

Tentang Kami47 Dilihat

JAWA TIMUR || Jatenggayengnews.com — Basarnas secara resmi menutup operasi evakuasi dan pencarian korban runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/10/2025).

Peristiwa tragis itu terjadi pada 29 September 2025 dan menelan puluhan korban.

Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M. Syafii, menjelaskan bahwa selama sembilan hari operasi, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 171 orang, terdiri dari 104 selamat dan 67 meninggal dunia, termasuk delapan bagian tubuh (body part).

“Seluruh korban telah berhasil dievakuasi dan diserahkan ke tim DVI Bidokkes Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi ilmiah dan resmi,” ujar Syafii dalam apel penutupan.

BACA JUGA  Polisi Gagalkan Tawuran Antar Remaja di Jalan Pantura Wilayah Hukum Polsek Kandanghaur

Ia juga mengimbau masyarakat serta keluarga korban untuk menunggu hasil identifikasi resmi dari DVI sebagai satu-satunya sumber sah.

Perbedaan Data Basarnas dan BNPB

BNPB sebelumnya menyebut jumlah korban meninggal sebanyak 61 orang. Perbedaan ini, menurut Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan, terjadi karena metode pencatatan.

“Basarnas menghitung kantong jenazah, termasuk body part. Sementara BNPB menghitung korban utuh. Jadi tidak ada perbedaan sebenarnya,” jelas Budi.

Area Reruntuhan Sudah ‘Clear’

Syafii menegaskan bahwa dengan ditemukannya korban terakhir, area musala Ponpes Al Khoziny dinyatakan sudah bersih.

BACA JUGA  Wagub Optimis Kafilah STQH Mampu Harumkan Nama Jawa Tengah

“Material reruntuhan sudah diangkat, assessment dan reassessment sudah dilakukan. Lokasi kini clear,” katanya.

Proses Hukum Tunggu Evakuasi Rampung

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Jules Abraham Abast, memastikan penyelidikan hukum akan segera dilakukan setelah evakuasi dinyatakan selesai.

“Tahapan hukum akan berjalan, tapi kami utamakan dulu keselamatan dan evakuasi korban. Kini lokasi sudah clear, kami akan segera melangkah,” ujarnya.

Kronologi Kejadian

Bangunan musalah Ponpes Al Khoziny ambruk pada waktu salat Ashar. Saat itu, ratusan santri sedang beribadah di lantai dasar.

“Bangunan ini berlantai empat, di mana lantai 4 masih dalam tahap pembangunan. Saat pengecoran, struktur tidak mampu menahan beban hingga menyebabkan runtuh total, atau yang disebut pancake collapse,” papar Syafii.