Foto: Perhutani Sosialisasikan Agroforestry Dukung Ketahanan Pangan Nasional Berkelanjutan
SEMARANG || jatenggayengnews.com – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang menggelar sosialisasi agroforestry di kawasan hutan petak 1019 RPH Susukan, BKPH Penggaron, pada Sabtu (4/7/2025). Kegiatan ini melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH) Subur Makmur Sentosa dari Dukuh Bandungan, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya edukasi masyarakat sekitar hutan tentang pentingnya pengelolaan hutan secara lestari serta pemanfaatan kawasan hutan melalui sistem tumpang sari (agroforestry). Sistem ini memungkinkan peningkatan pendapatan masyarakat desa hutan tanpa merusak ekosistem yang ada, sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
Perwakilan Administratur KPH Semarang, Asper/KBKPH Penggaron, Catur Tovix, menekankan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai sarana silaturahmi, tetapi juga sebagai bentuk nyata kontribusi Perhutani dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat desa hutan.
“Kami berharap kegiatan ini menambah pemahaman dan menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa pengelolaan hutan yang baik dan partisipatif akan membawa dampak ekonomi dan sosial yang positif,” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa kawasan hutan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti budidaya lebah madu, wisata, dan tanaman buah tanpa harus merusak kelestariannya.
Ketua KTH Subur Makmur Sentosa, Jumirin, menyampaikan dukungan penuh terhadap program Perhutani.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Masyarakat yang hidup berdampingan dengan hutan sangat bergantung padanya. Kesempatan yang diberikan Perhutani untuk memanfaatkan hutan secara legal sangat membantu,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya memenuhi kewajiban seperti pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) setelah masa panen.
Mey Tri Setianingtyas, SP, dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ungaran Timur, menambahkan komitmennya untuk mendampingi kelompok tani dalam penanaman buah serta penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) guna memperoleh pupuk bersubsidi.
“Pendampingan ini akan memudahkan akses kelompok tani terhadap sarana produksi pertanian,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsubsektor Ungaran Timur, Iptu Djarot Hartono, menyatakan bahwa pihak kepolisian siap mendukung seluruh program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan, termasuk optimalisasi lahan melalui skema agroforestry.
“Kami mendukung penuh langkah Perhutani dan pemerintah dalam menjadikan lahan kosong sebagai lahan pertanian produktif,” katanya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sinergi antara Perhutani, kelompok tani, pemerintah, dan aparat penegak hukum bisa mewujudkan pengelolaan hutan berkelanjutan sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.