GROBOGAN || jatenggayengnews.com – Pemerintah Kabupaten Grobogan menutup tahun anggaran 2024 dengan pencapaian positif, terutama dari sisi pendapatan daerah yang berhasil melampaui target. Hal ini menjadi pokok bahasan dalam Rapat Paripurna ke-18 DPRD Kabupaten Grobogan yang digelar Rabu (2/7/25) di Gedung Paripurna I, dalam rangka Pembicaraan Tingkat I Tahap Ketiga atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024.
Bupati Grobogan, H. Setyo Hadi dalam penyampaiannya menjelaskan bahwa pendapatan daerah tahun 2024 terealisasi sebesar 100,36 persen, dengan rincian beberapa pos pendapatan yang melampaui target.
“Pendapatan dari retribusi kios dan fasilitas pasar yang dikelola Disperindag tercapai hingga 108,97 persen. Pendapatan pajak daerah juga sangat menggembirakan, dengan realisasi tertinggi dari BPHTB sebesar Rp33,98 miliar atau 121,37 persen,” ungkap Bupati Setyo Hadi.
Meski demikian, ia mengakui masih terdapat kendala dalam penyerapan belanja, khususnya pada pos belanja strategis. Contohnya, belanja modal aset lain di Dinas Kesehatan baru terserap 32,42 persen karena tertundanya pengadaan aplikasi rekam medis elektronik di RSUD Ki Ageng Getas Pendowo akibat pendapatan rumah sakit yang belum mencukupi. Sementara itu, di Dinas Pendidikan, realisasi kegiatan pengembangan karier guru SMP hanya 58,5 persen, terdampak perubahan sistem penilaian angka kredit melalui Platform Merdeka Mengajar.
“Meski ada tantangan, kami tetap berkomitmen mengarahkan belanja daerah agar lebih optimal dan benar-benar berdampak pada peningkatan layanan publik,” tegasnya.
Bupati Setyo Hadi juga merespons beberapa isu aktual yang disoroti DPRD, seperti kasus pencurian besi pengaman saluran air di Alun-alun Purwodadi. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan segera berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menangani kasus tersebut secara serius.
Di sektor pertanian, pemerintah telah melakukan upaya cepat dalam mengatasi serangan hama tikus di Kecamatan Pulokulon, antara lain melalui pengemposan belerang, penggalian liang aktif, dan gropyokan bersama masyarakat sejak 20 Juni 2025.
“Kami berharap langkah ini bisa menekan populasi tikus dan membantu petani meningkatkan hasil panen,” ujar Setyo Hadi.
Rapat ini menjadi momentum refleksi kinerja anggaran dan evaluasi program prioritas daerah. Pemkab Grobogan menyatakan kesiapannya melanjutkan dialog dengan DPRD demi penyempurnaan Raperda pertanggungjawaban.
Dengan pengelolaan yang akuntabel, serta kolaborasi antara eksekutif dan legislatif, Pemkab Grobogan menegaskan komitmennya dalam mewujudkan tata kelola anggaran yang transparan dan berdampak langsung bagi masyarakat.