Korban Kebakaran Parkiran PT HWI Jepara Tagih Janji Ganti Rugi,Belum Jelas
Jepara || jatenggayengnews.com – Para korban kebakaran parkiran di sekitar PT Hwaseung Indonesia (HWI) Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, masih menanti kejelasan terkait kompensasi atas musibah yang terjadi dua bulan lalu, tepatnya pada 5 Mei 2025. Dalam insiden tersebut, sebanyak 107 sepeda motor milik pekerja hangus terbakar dengan total kerugian mencapai sekitar Rp 2,2 miliar.
Pada Kamis (3/7/2025), belasan perwakilan korban menemui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara untuk mencari solusi. Mereka diterima oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Jepara, Ary Bachtiar, di ruang kerja Bupati Jepara.
Dalam audiensi tersebut, pengelola parkir menyatakan kesanggupan memberikan ganti rugi, namun hanya sebesar 15 persen dari nilai kendaraan. Tawaran ini ditolak oleh perwakilan korban.
“Penawaran 15 persen itu jelas tidak adil. Motor-motor korban hangus tinggal rangka, jadi wajar kalau mereka menuntut kompensasi yang layak,” ujar kuasa hukum korban, Toto Susilo.
Toto juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mendampingi para korban, termasuk bila penyelesaian harus melalui jalur hukum pidana atau perdata. Saat ini, para korban baru menyampaikan aduan ke Polsek Kalinyamatan dan belum secara resmi melaporkan kasus ke kepolisian.
Salah satu korban, Nisa, mengungkapkan rasa kecewa atas respons lamban dari pihak parkiran. “Kami hanya ingin kejelasan dan ganti rugi yang layak. Jangan sampai setiap ditanya selalu menghindar,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ulul, korban lainnya, menegaskan pentingnya penyelesaian yang adil dan segera. “Kami juga bayar parkir. Sekarang motor habis terbakar, kami kesulitan untuk bekerja,” tegasnya.
Pj Sekda Ary Bachtiar menyatakan bahwa pihaknya telah mendapat arahan dari Bupati Jepara, Witiarso Utomo, untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut. Menurutnya, tanggung jawab insiden berada di tangan pengelola parkir, karena lokasi kejadian berada di luar area pengawasan pabrik.
Namun demikian, Ary berharap PT HWI tetap peduli terhadap para korban karena sebagian besar dari mereka adalah karyawannya. “Kami juga berupaya menjembatani korban dengan program pembiayaan yang memungkinkan DP 0 rupiah untuk membantu mereka mendapatkan kendaraan kembali,” pungkasnya.