CIREBON || jatenggayengnews.com – Tim gabungan yang tengah melakukan pencarian korban longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, menghadapi kendala serius karena sering terjadi longsor susulan di lokasi kejadian.
Komandan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Mukhammad Yusron, menyampaikan pada Minggu bahwa selama proses pencarian hari ini, telah terjadi lima kali longsor besar di sekitar area tambang tersebut. Kondisi ini memaksa upaya evakuasi korban yang masih tertimbun untuk dihentikan sementara.
“Terkait penghentian pencarian ini, kita ketahui bersama bahwa telah terjadi lima kali longsoran dengan skala cukup besar selama operasi pencarian berlangsung,” ujarnya.
Yusron menambahkan bahwa frekuensi longsor susulan cukup tinggi, dengan tiga kali kejadian pada hari pertama dan dua kali tambahan di hari berikutnya. Kondisi tanah yang labil membuat tim harus bekerja sangat hati-hati demi keselamatan personel di lokasi.
Ia mengungkapkan bahwa tim terus waspada dan menghentikan pencarian setiap kali ada tanda pergerakan material di lokasi, demi menjaga keamanan petugas.
“Dari tim inspektur pertambangan Kementerian ESDM, memang disarankan menggunakan alat khusus untuk mendeteksi pergerakan tanah,” jelas Yusron.
Keselamatan petugas menjadi prioritas utama, sehingga proses evakuasi akan dilanjutkan setelah area dinyatakan aman secara menyeluruh. “Kami harus menjalankan tugas dengan pengamanan yang aman dan terjamin,” katanya.
Hingga hari ketiga pencarian, dua korban berhasil ditemukan dan dievakuasi dari tumpukan material longsor. Dengan penambahan ini, total korban jiwa akibat bencana tersebut mencapai 19 orang.
“Saat ini masih ada enam korban yang diduga masih tertimbun di lokasi,” pungkasnya.
Operasi pencarian melibatkan tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, serta relawan yang terus bersiaga di posko utama menunggu perkembangan situasi berikutnya.