UNGARAN || Jatenggayengnews.com- Jalan yang menghubungkan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ambles sepanjang 12 meter dengan kedalaman sekitar satu meter. Kejadian ini menyebabkan arus lalu lintas tersendat karena hanya satu ruas jalan yang dapat dilalui. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jawa Tengah, Hanung Triyono, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan penanganan darurat dan sementara.
“Untuk kendaraan berat dan besar kami minta tidak melintasi jalan ini untuk sementara waktu. Jalur ini biasa dilewati truk pengangkut pasir dari Boyolali juga, termasuk truk niaga lain,” ujarnya pada Kamis (22/5/2025).
Jalan ambles Semarang-Grobogan Hanung menjelaskan bahwa jalan tersebut sudah mengalami ambles sebanyak tiga kali. “Ini nanti kita lakukan penanganan sementara, butuh waktu maksimal tujuh hari.
Kerusakan murni karena faktor alam, kita urug dulu yang ambles dengan material,” ungkapnya. Lebih lanjut, Hanung menambahkan bahwa perbaikan permanen akan memakan waktu lebih lama.
“Karena jalan ini kondisinya sudah patah. Butuh fondasi dengan kedalaman lebih dari 13 meter agar tanah stabil,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa prioritas saat ini adalah melakukan perbaikan sementara agar jalan tetap bisa dilalui. “Selain pengurukan di jalannya, untuk bagian samping dipasang jumbo bag atau bronjong.
Kalau ada pergeseran, ya nanti dipasang lagi,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Ngelo Desa Wiru Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang, Narto, menyatakan bahwa jalan tersebut ambles pada Rabu (21/5/2025) malam.
“Sebelumnya hanya retakan kecil, kisaran 15 centimeter. Namun kemarin itu hujan deras hingga menyebabkan ambles dengan ukuran lumayan besar,” ungkapnya.
Narto juga menyoroti bahwa kerusakan di jalan tersebut terjadi secara berulang.
“Setiap tahun selalu ambles, apalagi kalau hujan. Mungkin di bawah ini ada gorong-gorong alam, sehingga tanahnya bergerak terus meski telah diperbaiki,” katanya. Dia berharap penanganan kerusakan di jalan tersebut segera dilakukan karena jalan ini merupakan jalur alternatif penting antara Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan.
“Jalur ini memang sekarang ramai, jalannya juga sudah diperbaiki. Kalau tidak diperbaiki, bisa membahayakan pengendara jalan,” ungkapnya.